Thursday 1 November 2012

BIDADARINYA RINDU

bidadari cinta
aku ingin berdiam pada kudup2 rinduNYA
biar menyulurl benih2 asmara
bersatu di ambal nirmala
dan kemilau puteri purnama
mengulit CintanYA di dada malam

bidadari jiwa
semarakkan nafas Cinta menerjah pada sedut doa
kau rebahkan saja dahi rindu
di telapak pasrah
dan berbaringlah di situ
menjadi hamparan di gelung ombak
takkan kau tenggelam
ke dasar lenamu yang terbuai

bidadari hati
robekkan saja puing2 cinta
yang mencebis zarah
nanti jemarinya kukucup rindu
dalam tunduk tawajuh
padaNYA

bidadari dhuha
berlamalah di mahligai Cintamu
aku sudah menakah yaqut & zamrudNYA
biar gemintang suluh gugus 7 warna
menjadi sirna pada uncang cinta.
dari jernih hati

...AzaH KhaLida..
 

Thursday 25 October 2012

PUTERI KEMBARA LANGITNYA


duhai puteri yang mengembara
kembangkan saja kepakmu julur ke langitNYA
kau selaklah pintuNYA pada ketukan rindu
membelah lautan Tauhid
biar geloranya kau ramas menggigil
dan terpana lemas
dari singgahan bayu asmara
yang mendakap tenang

duhai puteri yang menCintai
hulurkan saja jemarimu
kusarungkan cincin biru permata jiwa
kita kucup bersama
segala rasa yang bersumur di dada
bergulir ismuNYA merenih qalbu

duhai puteri dhuha
yang menyusun pelantar singahsana
binakan saja mahigai cinta 12
nanti kau rias sendiri gemilangnya
jangan pernah biarkan ia runtuh
pada sebuah ketewasan

duhai puteri yang merindu
sedutlah
pada dupa yang mengepul rindu
akan tetap berkesul Cinta yang menghangat
hingga titis-titis air mata itu menjadi mutiara
nanti bidadari Cinta
bersujud pada setiaNYA

...AzaH KhaLida..
 

Thursday 23 August 2012















KEMBOJA TETAP PUTIH

Kau kecaikan kelopak cinta
biar bercebis merata di pelantar hati
kan kukutip mencantumnya
dari lekat airmata

kebebasan yang kau rentap
dari tangan lesuku
lalu longlainya kau rebut
hingga pentas rasaku
menjerlus
lantainya tak mampu kugayuti
lalu jatuh menimbus diri

terbanglah camarku
pintaslah angin Laut Cina Selatan
debur ombaknya biarlah kutakung
ke dada sendiri
kerna di sini
langkahku telah terpasung
dalam ingat yang bersisa

kembojaku tetap putih melarik warna
di pusara rindu
yang kuterjemahkan dari dupa cinta
telah terpadam baranya
lalu asap tidak lagi mengepul
hanya aku yang tetap bersila
di tepi debu yang masih di birai rasa



...aZaH KhaLidA..

Thursday 2 August 2012


LENAKAN AKU

lenakan aku dengan ulit
dzikir cintaMU
biar aku berlama menarik gebar mimpi
peraduan rindu
yang terhias indah

KAU bariskan aku ayat-ayat NurunubuwwahMU
dadaku telah garing
menempik lahap pada rindu demi rinduMU
sehingga bunga teluki itu
kembangnya menggarap ke hati
dan mataku tersirna pada indahnya cipta
yang berwarna

KAUkah yang mengirimkan angin ribut
mengguyurkan cinta gelora
dan pesona kasih
tertewas aku pada deru rindu
yang menggelora
ajarlah aku melukis hati sendiri
saat rinduMU mengepung nubari
dalam ejek resah
tersimbahlah awal pagiku
menjadi dini yang berwarna pelangi
tangkai diriku, janganlah genting dan terputus
kerana aku sedang melayani segumpal cintaMU

dan
tautan abadi ini
menjadi sakarat dalam diriku

**AzaH KhaLiDa**
 

MAQAM FANA'

aku sudah menguak syu'aa'ulbashirah yang KAU tempa
di ruang ingatku
terpana aku dalam rebah lentur ini
KAU kurung aku di maqam fana'
tiada lagi apa-apa yang kulihat
hanya KAU dalam gedungMU
yang tak terbanding

duhai ENGKAU
ujiMU pada cinta
akupun terhirup sakarat sengsara
menggapai tak pernah kutemuiMU
hanya kalungan cinta kau lekat pada dadaku
dan leher ini

aku tidak pernah ada
pada wujudMU aku tidak apa-apa
sekadar cebis demi cebis
tiada harga
tiada nilai

aku mengetuk kamarMU
setelah kubuka luhur dan tulus
dari nubari sendiri
KAU terimalah aku
dari uncang cinta
dan serbat rindu
singkirkan apa saja daki
yang menebal pada dinding qalbuku
agar sentuh cinta padaMU
tidak lagi hanyir
dan bernoda


**AzaH

Top of Form
Bottom of Form



Monday 9 July 2012


AKU TELAH LARUT

aku menyelak kelopak bunga munajatMU
setelah sekian lama mengeja resah
yang terkirim dari ribut rindu
mengepung jiwaku terapung
dan tersembul pada dataran samudera
bergetar
bergelora
Aku sungguh rinduMU

saat aku tewas pada api rindu yang menggaring
busur jiwaku terpanah lebur
KAU petik kencana kasih di hatiku
menggebu dan ghairah padaMU
getar dan menggeletar aku
pecah berterabur
bukan lagi zarah
adalah molekul rindu
yang terawang

lmenjulurlah primordial dari langitMU
kucari aksara yang tak pernah luntur
tebuslah hatiku
saat aku sedang larut padaMU
mencairlah jiwaku
hanyut dalam asmara
sujud padaMU

ALHAMDU lalu kucantum sendiri
pada qalam ALLAH
kueja dalam bibir mata yang lejuh
ALHAMDULILLAH
tersusun pada langitMU
di pelukan purnama
sirnanya tersingkap pada hijab bebintang

akupun
semakin larut padaMU

**aZaH KhaLiDa**


Friday 6 July 2012

ZINKAN AKU

KAU lukislah pelangi pada mataku
biar warnanya aku hirup
dan sedut ke hati

tellah aku dongak ke langitMU
membilang rindu yang berbaris
pada kalamMU
yang terukir
hingga ke dahiku

perca apa yang mencebis
di pelipis
mengejar bicara
yang tertinggal di ruang ini
dan tak lagi aku mampu
mengutip puing-puingnya
yang tertanggal
dari gurat mimpi sendiri

izinkan aku
bermukim pada semua kenangan
yang tertulis
pada ingatan
kerana semua suara sudah bisu
dan diam

**aZaH KhaLiDa**

Sunday 1 July 2012

Aku ingin kusyuk dalam munajat padaMU
kudekatiMu biar meluluh sebuah diri
leburku biarlah berterbangan
menjadi debu sebersih warna awan
dan tersimpan dalam debur rindu
jangan luak

Aku ingin rebah di dakapanMU
biar menggigil seluruh hati
ke sisiMU aku menyantun diri
biar sujudku fana sendiri
jangan aku lupai Engkau

Aku ingin KAU mencintaiku
biar aku bercebis dan tertanggal
nanti rinduku tetap bergetar
padaMU kusimpul segala runtum
dan himpun segala pasrah
jangan aku alpa padaMU

Aku ingin KAU mengucupku
biar dahiku basah jelira ke hati
aku tetap berpaut
pada serbat cintaMU
nanti aku luruh dan lirih
ke sisiMU tetap aku menggebu
jangan hilang

Aku ingin KAU
membilasi setiap titis darahku
biar merahnya menjadi putih
nanti kuhirup menjadi halwa
sedut ke jiwa
jangan KAU kikis dariMU

**aZaH KhaliDa**
 

Thursday 28 June 2012


MEMORI KASHMIR

Sekilat wajah sutranya menyambar
menyonsong sederu angin pada luka rindu
reranting melati tunduk mencium tanah
wanginya sujud lalu menangis
bersolawat dalam berkah jumaat

Aku yang melutut di tepi kektus
merayu oasisMu membanjir nur
biar kuteguk cahaya dalam lama terenyuh dahaga
atau selamanya aku bertayyamum debu cinta
dalam terik derita

Engkau,
tatanglah secarik kasih
dari terkoyaknya jantung malam
menjeritku ke langit
memohon titis-titis Alif
menyurup Fatihah di gumpal Ruh

Oh Dia
memori Kashmir pun menghimpun sutra
membenangi mimpi-mimpiku dengan permaidani cinta
rinduku merangkak jatuh
dalam ketar memintal jiwa
aku rebah dalam jazbah berdarah
menanti secabik keranda
di bumi Gaza


HANYA SEJARAH

KAU bunuhlah ingatan
biar aku kosong di dalam diri
tulip sudah begitu mengakari bendang hati
saat aku tidak lagi membaja kenangan
kalau mampu biarlah aku menjadi hancur
umpan debu-debu yang dhaif
ditiup angin malar

KAU bakarlah segala kenangan
biar aku tidak punyai sejarah
kerana ia bukan sebuah ungkitan
adalah ingatan demi ingatan
yang tetap hidup memugar dalam diri

KAU putuskan rindu yang genting ini
biar aku tidak punyai warna hati
dan tidak kenal lagi erti sakit
atau luka
yang wujud
dalam sebuah sejarah


**aZaH KhaliDa**
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/s480x480/179513_463194900377018_1619206103_n.jpg


KALAU

kalau KAU cincang hatiku menjadi caing-caing halus
aku rela meneguk pedihnya
kalau KAU robekkan dadaku menjadi terkopak carik
aku rela membalut lukanya
kalau KAU bakar diriku menjadi rentung
aku rela menjadi debu
kalau KAU bekukan diriku menjadi ketulan
aku rela terus begitu

cincanglah aku kalau hancurku ada rahmatMU
robekkan aku kalau carikku ada cintaMU
bakarlah aku kalau rentungku ada ampunMU
bekukan aku kalau bisuku ada kasihMU

nanti akan kurenihkan cintaMU
mendasar ke lubuk nubariku
nanti aku heningkan kasihMU
mendalami ke ufuk hatiku
nanti kutemui jernih rindu
padaMU

**aZaH KhaliDa**
 


Monday 4 June 2012

SEBERSIH BULU ANGSA

kuseliratkan putih warnanya
adalah jernih rasa yang melingkari diri
pasrahnya menadah alir di kolam rasa
hanya sujud tafakkur dalam rebah dahi
dan telekung malam tetap menggamit
oleh rinduNYA

wahai angsa putih sayapnya
saat kau bersihkan diri
aku yang jerlus mencari warna hati sendiri
entah apa milik aku
dalam intai mencari hakiki
dan cintaNYA

aku ingin celupkan warna hati
biar seputih bulu angsaMU
yang meniti arus tenang
antara buih dan alir jernih
di gigi usia sendiri
dalam asa yang mewangi

dan, siapakah perampas sebuah diri
sehingga tiba-tiba sang camar merenggut ganas
terkulai sekujur tubuh
sebuah diri lalu merebih pada angkara
kerikil atau sembilu
yang menujah ngilu ke dalam jiwa
menjadi cebisan
lalu bulu-bulu angsaku luruh berselerak
dalam airmata dan luruh jiwa

siapakah yang sedang tertawa
oleh luruhnyasekeping jiwa?
dan kecainya sebuah diri?



** AzaH KhalidA **