DEBAR ZENIT
* Legar Zenit tergetar
turqoisepun mengekor
rak-rak jiwa berjajar
lantaiku merah dengan rindu saat kujeritkan tajdid rindumu
kasihku mengapung runtum ruhnya ke langit
O BidadariNYA kurenung
bening matanya kucium harum
jazbah lidahku melarut syukur
** Sukmaku legarnya bergetar
membaris langkah pada sebuah detik
ruang janji itu kujejaki
renung makrifatku tertala
melanggir pada wajah rindu
memercik menyelirat seluruh ruang Zenit
ingin kusentuh jemari cintaMU
lalu kucup ke bibir rindu ini
biar KAU cium ubun kasihku
ladungannya telah melimpah
hati tiba-tiba merenjis mawar merekah
tangkai nubariku tak lagi kontang
saat mata berbicara
dalam ucap yang terdiam
namun tersadung mendalam
uncang cintaku tetap kudakap pasrah
aku cinta padaMU
takkan merebis walau detiknya berjuta
langit ke 7 kukutip penyaksian
biar jejantas pelanginya mewarnai
hati dan jazbah rindumu kuusap
inai cinta di jari tetap memerah
bagai rindu yang tak mudah meredup
menyelerak pada lantaimu Zenit
'DA'
* Legar Zenit tergetar
turqoisepun mengekor
rak-rak jiwa berjajar
lantaiku merah dengan rindu saat kujeritkan tajdid rindumu
kasihku mengapung runtum ruhnya ke langit
O BidadariNYA kurenung
bening matanya kucium harum
jazbah lidahku melarut syukur
** Sukmaku legarnya bergetar
membaris langkah pada sebuah detik
ruang janji itu kujejaki
renung makrifatku tertala
melanggir pada wajah rindu
memercik menyelirat seluruh ruang Zenit
ingin kusentuh jemari cintaMU
lalu kucup ke bibir rindu ini
biar KAU cium ubun kasihku
ladungannya telah melimpah
hati tiba-tiba merenjis mawar merekah
tangkai nubariku tak lagi kontang
saat mata berbicara
dalam ucap yang terdiam
namun tersadung mendalam
uncang cintaku tetap kudakap pasrah
aku cinta padaMU
takkan merebis walau detiknya berjuta
langit ke 7 kukutip penyaksian
biar jejantas pelanginya mewarnai
hati dan jazbah rindumu kuusap
inai cinta di jari tetap memerah
bagai rindu yang tak mudah meredup
menyelerak pada lantaimu Zenit
'DA'
No comments:
Post a Comment