SAJAK UNTUK HARIAN METRO
KATAKANLAH
katakanlah
serpihan ucap itu
bukan
rengkungmu yang menjana suara
di dalamnya
ada rebih mimpi
dari kulai
luka yang menghiris
tersiat
pedihnya mendidih
dalam ngeri
warna kesumba yang merecik
katakanlah
bukan kau yang menjejer herdik
pada kalam
yang telah tersuak
jendela hidup
tetap terbuka melebar
antara musim
sukar dan derita
birai kolah
perhentian sudahpun terkoyak
saat kau
meninggalkan pijar mimpi kita
di gigi
ceritera hiba
yang kau
karangkan
katakanlah
suara-suara cengkerik itu
adalah
nyanyian bahagia pendaki bahagia
melewati
remang senja
yang telah
tersingkap warna jingga
lalu
melabuhkan tirai malam
yang
mendinginkan
katakanlah
kalkatu malam
tidak lagi
menghambat neon
sinarnya
sekadar tipu daya
merembat segala
nafsu yang melingkari
gubuk mimpi
yang tak pernah
menjanjikan
nyata
oleh
DYZA AINUN
KUALA
TERENGGANU
No comments:
Post a Comment