Tuesday 15 May 2012

SAAT MATA BERBICARA (buat Dyza Ainun yang telah menutup Acc)

Peta-kan lurah-lurah berkabut tubir matamu
yang sering deras kesedihanmu memintal
apakah dengan mengeja airmata,
dapat kau baca yang terkandung di dada?
berbicara-lah sejujurnya dari sel penjara
yang memerangkap jalur rinduku menjadi tebusan
cintaku menjadi banduan di gua pertapaan
saat lidah-lidah tidak lagi berbisik,
tatap-lah mataku kekasih,
jangan hanya kerna hatimu bersalut dendam,
mutiara makrifat kau biar terpendam

leleh darahku masih saja kental
pada cakar kuku cintamu yang marah membakar
mari-lah berbicara dengan mata,
jika kudus nirvana ingin kau buka
baca-lah helai demi helai lembaran alif ba ta
3 qadimNya, 4 kau punya
pusar lahar biar kawahNya memekar
jika lahut, merak-mu menggelepar
perih gigil bulu-mu di sangkar,
jangan membuat onar,
JANGAN!

Saat mata berbicara dalam bahasa cinta
sigi-lah serumpun makna, Salsabila
atau teguk kauthar-mu, anggurku menyala
cangkirkah yang mabuk,
atau dzauk-mu menghimbau fana
Aah Synagogue mereka berdusta
Monastery tidak lebih dari batu berhala
jamu-lah masjidmu dengan getah anggurNya
pasti taman kesatuan kita asmarakan

peluk
kucup
bertaup

jangan lagi kau rahsiakan
kematian cuma permulaan
keruhian terus berjalan
simpang-simpang hanya bayangan
Aku-lah di hujung Jalan
dakap-lah cinta kenirvanaan!

Rajendra Nath Tagore

No comments:

Post a Comment