Wednesday 25 April 2012

BEKU

aku membeku saat luruh bunga cintaMU
dari langit memercik kalam
Nun Al Qalami mengharum pada helai
wahyuMU di dada Al Furqan

kalau Kaf MU kau unjurkan ke dadaku
kusedut menjadi rusuk yang bernyawa
adalah segaris ciptaanMU
menjelma Hawa
ke sisi Adam
lalu menugal cinta yang mendasar
hinggap pada hati melirik sedalam al nafs
yang menggebu dan mekarnya melanggir
setanggi mengharum

aku terkejang melepih fana
pada rahang janji yang tersirat
memanjat nafasku hingga rebah ke dada
menghitung Takdir yang KAU caturkan
dalam gubuk pasrah yang kukelek
namun aku tidak pernah lenguh mengira aksara
dari sejuta musim mengidam dzauk

KEKASIH
hakikilah garis-garis yang KAU hadiahkan
nanti aku deras berlari menderak pada kasur malam
siangnya tak ku peduli lontaran garing mentari
wajahku sudah lama bergalur
mengharungi debur asmara bergelojak
sehingga dadaku rebih
dan rasa berkecai menyirat pedih

tetap jua aku mencicip halwa
pada getar mimpi
takkan kubakar hangus
kerana aku ingin selamanya
menjadi Nun pada tautan kaf MU


'DA'

No comments:

Post a Comment