Sunday 8 April 2012

SAAT MATA BERBICARA

bening ucap sinar matamu
bibir kehilangan kata
renungannya melontarkan warna-warna suara
yang limpah dalam maknawi

bakal tidak kubariskan apa-apapun
dalam bicara bisu kita
saat aku menghantar renung
makrifatnya kuhampar antara ruang baring
kitapun bernafas dalam ratib
yang tak mungkin berhenti
membilang tasbih rinduNYA
perdu masa yang tersedia
sudah lunyai dipijar mentari
namun rambulan seakan malu
menarik tirai dan telah lama ia berdiam
dalam munajatnya
dalam simpuh
dalam rimbun cintaNYA

salam yang santun ini telah kulanggir kasturi
wanginya merebak serata
pelusuk alam mengutip harum meresapi
dan dadaku jadi limpah oleh pandanganmu
yang mengusap di hati

saat mata berbicara
kukucup malam yang dingin
dalam diam senyap dan bisu
akupun mengirai rinduNYA
yang payah untuk diterjemahkan
namun kutelusui ertinya.

'DA'

No comments:

Post a Comment