KERIKIL ITU TERSEMBUNYI
telah kulalui lorong-lorong itu
kalau kerikilnya tersusup antara genta usia
akan tetap kulangkahi
biar tumitku berdarah menyimbah kesumba
takkan padam dupa yang kuasapkan
dari nadi hidup sendiri
KEKASIHKU
aku tidak pernah sedar kalau di depan adalah kerikil
hanya aku tahu pada sembilu
yang mencacak di hati
namun aku harus berlari menuju
titik akhir
pada noktah yang sudah KAU lakarkan
aku takkan mungkir
TakdirMU tetap terindah
sembilu itu bukan di kaki
adalah menghiris nubariku
lau jadi bercebis
payaunya telah meremang rongga diri
namun, darah takkan lagi menjadi hanyir
pada kemilau hati yang telah basah
oleh cintaMU
KEKASIH
semakin aku terhiris oleh ngilu
langkahku semakin mendekati
biar taqorrubku ke ArasyMU
bersama simpuh yang sopan
nanti Kau kucuplah bibir ikhlasku
melontar tasbih cinta suci
dari luhur hati yang KAU nobatkan
di antara lingkaran
cintaMU
aku tetap menyelak butiran kerikil itu
demi langkahku padaMU
No comments:
Post a Comment