Monday 2 April 2012

TELAH KAU

telah kau berikan aku
carik luka dari darah sendiri
terpercik ke dadaku  membilang pedih
warna jingga telah kemaruk di mataku
menjadi bara
mengepul bisa

aku ingin menangis pada pialamu
kalau rambulan turut menghitung hibaku
biarlah mentari tak lagi mencair darah
hanyirnya bakal melikat maya
aku takut untuk ketawa
bila tangisan sudah  menjadi asaku
pada dinding sepi
dan sendu

'dyza ainun'

No comments:

Post a Comment