TAMAN ANGGURKU
Aku menunggu kamu di dalam cermin
dalam buak-buak awan berkabut
jika nanti, Kau kehilangan Diri,
launglah sepiak rindu yang lama kau kunyah
hambur mentera kasih Nurun Nubuwwah
serpihan cinta akan bertaup
menjadi purnama asmara
tersuluh Nirvana
Oh genta bersulam delima
jika cindainya jiwa, aku ingin melarik permata
antara nafas & nyawa
melihat Ba melekap di dua matamu
menulis BismilLah di hujung rasa
lalu Nun bersyahadah di sisi Kaf
menyempurnakan makna
se utas cinta
Kalonglah ke lehermu jambak anggur
sakti mantraguna tidak bisa merobah gelora
magma cinta tetap meleleh larva
menjarah tanah-tanah hati
menggembur usangan lapis manusiawi
mencipta keruhian permata sejati
balik tabir diri
Jika tandus gering hatimu
masih meraba samar-samar rindu
masuklah ke Taman AnggurKu
lihat merah, biru & unggu cairannya menyatu
gelasmu akan berkilau di dahi ar-Rumi
bangunlah mencium tangan Junaid Baghdadi
kita mabuk bersama Ibnu 'Arabi
mencari jernih budi
cinta hakiki
Rajendra Nath Tagore
Aku menunggu kamu di dalam cermin
dalam buak-buak awan berkabut
jika nanti, Kau kehilangan Diri,
launglah sepiak rindu yang lama kau kunyah
hambur mentera kasih Nurun Nubuwwah
serpihan cinta akan bertaup
menjadi purnama asmara
tersuluh Nirvana
Oh genta bersulam delima
jika cindainya jiwa, aku ingin melarik permata
antara nafas & nyawa
melihat Ba melekap di dua matamu
menulis BismilLah di hujung rasa
lalu Nun bersyahadah di sisi Kaf
menyempurnakan makna
se utas cinta
Kalonglah ke lehermu jambak anggur
sakti mantraguna tidak bisa merobah gelora
magma cinta tetap meleleh larva
menjarah tanah-tanah hati
menggembur usangan lapis manusiawi
mencipta keruhian permata sejati
balik tabir diri
Jika tandus gering hatimu
masih meraba samar-samar rindu
masuklah ke Taman AnggurKu
lihat merah, biru & unggu cairannya menyatu
gelasmu akan berkilau di dahi ar-Rumi
bangunlah mencium tangan Junaid Baghdadi
kita mabuk bersama Ibnu 'Arabi
mencari jernih budi
cinta hakiki
Rajendra Nath Tagore
No comments:
Post a Comment